Model Busana Muslim Terbaru

Rabu, 17 Juni 2015

Perawatan Kecantikan Tradisional Indonesia



Indonesia kaya akan budaya dengan berbagai macam adat istiadatnya, termasuk dalam hal perawatan tradisional kesehatan dan kecantikan yang diwariskan oleh para leluhur kita. Melalui berbagai ramuan dari bahan-bahan alami yang ada di bumi Nusantara yang kaya inilah kita mewarisi cara-cara merawat tubuh dan kecantikan yang tidak kalah mujarab dibandingkan pengobatan dan perawatan modern ala Barat yang serbacanggih.

Ratus

Konon Ken Dedes, wanita yang dipuja kaum pria dan membuat Tunggul Ametung dibunuh oleh pengawal kepercayaannya, Ken Arok, memiliki resep kecantikan yang unik, yang membuatnya digilai para pria. Selain merawat tubuh dengan lulur, ia pun rajin mengharumkan rambut dan organ kewanitaannya dengan ratus. Ratus merupakan campuran herba yang terdiri dari kemenyan, cendana, kenanga, dan klabet atau klobot yang dikeringkan. Dibubuhkan ke anglo berisi bara api untuk mengasapi seluruh bagian tubuh dan rambut. Sebagai perawatan organ kewanitaan, ratus menyerap lendir yang menyebabkan keputihan, juga mengharumkan sampai ke dalam. Bila digunakan untuk rambut, dapat memperlancar peredaran darah di kulit kepala.

Boreh

Sekilas pandang, boreh yang berasal dari tradisi Bali ini mirip dengan lulur di Jawa. Akan tetapi boreh berfungsi lebih untuk kesehatan, meskipun pada akhirnya ikut mempengaruhi
kecantikan. Fungsi boreh adalah untuk menghangatkan badan, menghilangkan masuk angin, memperlancar peredaran darah, dan menghilangkan pegal-pegal. Khasiatnya mirip dengan parem di Jawa. Dengan peredaran darah yang lancar, wajah pun terlihat cerah, sehat, dan cantik. Ramuan ini terdiri dari serai, cendana, jahe, cengkeh, pala, lengkuas, beras hitam, dan minyak kelapa. Seperti lulur, boreh dibalurkan ke seluruh tubuh. Setelah setengah kering, baru dilap dengan kain basah hingga bersih. Efeknya, tubuh langsung hangat dan pegal-pegal hilang seketika.

Batimung

Perawatan sauna tradisional yang berasal dari tradisi masyarakat Banjar, Kalimantan Selatan ini umumnya digunakan sebagai perawatan bagi calon pengantin, pria maupun wanita. Langkah-langkahnya sebagai berikut: seluruh tubuh dibedaki dengan bedak dingin dari campuran ketan hitam, kemudian bungkus kain tebal. Proses selanjutnya adalah penguapan dengan ramuan yang terdiri dari campuran minyak serai, akar wangi, daun jeruk purut, temu giring, kenanga, pandan, dan melati. Ramuan itu dijerang dengan air di dalam panci tertutup dan hanya dibuka saat siap digunakan. Tubuh calon pengantin dalam keadaan terbungkus, didudukkan di atas bangku kecil. Di bawah bangku disisipkan panci ramuan yang uapnya mengepul. Penguapan ini untuk menghilangkan bau badan secara paripurna.

Lulur

Bangsa kita pernah diperintah oleh kerajaan-kerajaan termahsyur, antara lain Majapahit yang berpusat di wilayah Jawa Timur sekarang. Tinggal di dalamnya para puteri keraton yang kerap digambarkan memiliki kecantikan yang sempurna, berparas rupawan, dengan kulit kuning mulus, bersih, dan bercahaya – warna kulit yang ideal untuk ras Melayu seperti kita. Salah satu ritual kecantikan yang sering dilakukan para wanita bangsawan ini adalah luluran, yang membuat kulit mereka menjadi kuning bercahaya. Meski awalnya hanya beredar di kalangan keraton, kini resep ramuan itu sudah bisa dinikmati oleh masyarakat luas. Bahan dasar lulur adalah kunyit (berfungsi sebagai antiseptik yang dapat membunuh bakteri di kulit, sekal klabet (untuk membersihkan dan mengecilkan pori-pori), serta temu giring yang berfungsi mencerahkan kulit.

Ramuan ini dibalurkan ke seluruh tubuh, dibiarkan sampai kering, baru dibasuh dengan air. Pada zaman dulu, lulur juga digunakan oleh para penari keraton sebelum tampil, sehingga saat menari di senja hari, cahaya matahari sore yang menyentuh kulit mereka menampilkan kilau keemasan dan bercahaya, mungkin seperti efek lighting di panggung hiburan masa kini. Sekarang, perawatan scrubbing ala Jawa ini dapat kita nikmati di salon-salon, spa, atau di rumah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar